Makalah
Biologi Umum
PRO
DAN KONTRA PENDAPAT TENTANG EVOLUSI
Oleh
:
Nama
: Nur Hayati
Kelas
: PBA 2014
NIM
: 14030204011
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat-Nya lah makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Topik tentang EVOLUSI ini dipilih agar pembaca sadar akan
besarnya pengaruh dan pentingnya pengetahuan tentang adanya evolusi. Makalah
ini berisi berbagai penelitian tentang berbagai banyak pendapat tentang evolusi.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan-bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan. Penulisan ini tentu saja masih jauh dari sempurna,
sehingga penulis dengan senang hati menerima kritik demi perbaikan.
Surabaya,07
Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3. Tujuan
Penulisan....................................................................................... 1
1.4. Manfaat
Penulisan..................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Evolusi ................................................................................... 3
2.2. Bukti Adanya Evolusi............................................................................... 3
2.3. Mekanisme Evolusi................................................................................... 7
2.4. Teori – Teori Evolusi................................................................................. 10
2.5. Pro
Dan Kontra Pendapat Tentang Evolusi.............................................. 13
2.6. Pro
Atau Setuju (Mendukung ) Teori Evolusi.......................................... 14
2.7. Kontra
Atau Tidak Setuju (Menolak) Teori Evolusi................................. 15
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan................................................................................................... 17
3.2. Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Sebagian orang yang pernah mendengar”teori evolusi”
beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi
biologi dan tidak berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat
keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekedar konsep biologi. Teori
evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat Banyak sekali teori evolusi yang
kita ketahui, namun terdapat perbedaan dari teori-teori tersebut yang
mengakibatkan adanya kerancuan dalam pandangan kita dan juga dalam pandangan
masyarakat. Perbedaan dari teori-tori tersebut mengakibatkan pro kontra di
kalangan ilmuwan yang mencetuskan teori evolusi. Sehingga dengan adanya paper
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan penyelesaian dari
kerancuan yang ada mengenai teori evolusi.
1.2.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah evolusi itu dan bagaimana
mekanisme terjadinya evolusi ?
2.
Bagaimana pengaruh pendapat pro dan
kontra terhadap evolusi ?
1.3.
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian evolusi dan mekanismenya.
2. Untuk mengetahui pro dan kontra pendapat tentang evolusi.
1.4.
Manfaat
Penulisan
Manfaat
penulisan dengan penyusunan dan pembuatan makalah ini penulis
berharap agar bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis serta dapat
mengaplikasikan pengetahuanya di lingkungan hidup.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Evolusi
Evolusi
adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-angsur
dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru. Sedangkan,
berdasarkan ilmu biologi, evolusi merupakan cabang biologi yang mempelajari
sejarah asal-usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup
satu dengan yang lain. Evolusi biologi mencakup dua peristiwa, yaitu:
1.
Evolusi anorganik merupakan evolusi
mengenai asal-usul makhluk hidup yang ada di muka bumi, berdasarkan fakta dan
penalaran teoritis.
2.
Evolusi organik (evolusi biologis)
merupakan evolusi filogenetis, yaitu mengenai asal-usul spesies dan hubungan
kekerabatannya.
2.2. Bukti Adanya Evolusi
Evolusi dapat
dilihat dari dua segi, yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses
itu terjadi. Sebagai proses historis, evolusi telah dipastikan secara
menyeluruh dan lengkap, sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang
suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Untuk
menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan
pendekatan terhadap kenyataan yang ada. Kenyataan-kenyataan yang ada terus
diinterprestasikan oleh para ahli dan dijadikan bahan bukti evolusi.
Para
ahli menggunakan bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi dengan tujuan akhir ingin
mencari jawaban tentang fenomena alam, sebagaimana yang terdapat dalam buku “On
The Origin Species” karya Charles Darwin. Sebenarnya rambu-rambu untuk mencari
bukti telah ada dalam buku Darwin, sedangkan petunjuk adalah rambu-rambu untuk
memperoleh bukti, dengan alasan bahwa pendekatan monodisipliner tidak dapat
dijangkau atau dilihat dan fosil bukti tidak dapat dipakai bukti dan kurang
kuat. Hal ini karena fosil merupakan benda mati yang sudah tidak utuh dan
lengkap, sehingga interpretasi para ahli sangat dituntut ketajamannya. Apalagi
perilaku organisme yang telah memfosil sulit sekali diinterpretasi.
Untuk
menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan
pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Walaupun dapat
tidaknya kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti adanya evolusi
tergantung dari interpretasi para pakar yang bersangkutan.Beberapa petunjuk
adanya evolusi, yaitu :
1. Peninggalan
fosil di berbagai lapisan batuan bumi.
2. Anatomi
perbandingan.
3. Adanya
alat-alat tubuh yang tersisa.
4. Bukti
biogeografi
5. Peristiwa
domestikasi.
6. Perbandingan
fisiologi.
7. Embriologi
perbandingan.
8. Variasi
antar individu dalam satu keturunan.
9. Perbandingan
genetik.
10. Petunjuk
secara biokimia.
11. Bukti
molekuler.
Evolusi
dapat diketahui dan dijelaskan melalui fakta sebagai petunjuk. Ada beberapa
fakta yang dapat digunakan sebagai petunjuk evolusi, antara lain seperti
berikut.
Anatomi
perbandingan. Jika Anda membandingkan hewan mamalia satu dengan yang lain,
mungkin Anda akan berpikir, bahwa bagian-bagian tertentu pada tubuh setiap
spesimen disusun menurut pola dasar yang sama dan struktur yang sama, menurut
pola dasar yang sama pula. Dapat kita katakan bahwa hanya ada satu cara terbaik
dalam menyusun organ tersebut dan cara itulah yang digunakan oleh Sang
Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Organ-organ fungsional pada makhluk hidup dapat
dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
1. Homologi
adalah dua organ yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda, tetapi kedua
organ tersebut memiliki bentuk dasar yang sama.
2. Analogi adalah
dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda, tetapi akibat peristiwa
evolusi konvergen menjadikan organ tersebut mempunyai fungsi yang sama.
Embriologi
perbandingan. Embrio hewan-hewan dan manusia menunjukkan kecenderungan yang
hampir sama.
1.
Sifat-sifat umum muncul sebelum
sifat-sifat yang khusus.
2.
Perkembangan juga dimulai dari yang
umum, kemudian baru menuju perkembangan yang khusus.
3.
Bentuk embrio dari berbagai makhluk
hidup hampir serupa, tetapi pada tahap dewasa menunjukkan perbedaan yang nyata.
Keterangan:
a.
Ikan.
b.
Salamander
c.
Kura-kura
d.
Ayam
e.
Kelinci
f.
Manusia
Fisiologi Perbandingan. Pada umumnya ditemukan
persamaan proses fisiologi antara berbagai makhluk hidup, misalnya dalam hal
sintesis protein, proses metabolisme,
respirasi, ekskresi, dan lain-lain. Coba Anda ingat lagi pelajaran Kelas XI
tentang sistem organ.
Petunjuk
dari alat tubuh yang tersisa (vestigial). Pada morfologi beberapa hewan
vertebrata dan manusia dapat ditemukan adanya strukturvestigial, yaitu suatu
bentuk anatomi yang berkembang dan berfungsi sempurna dan akan tereduksi.
Alat-alat tubuh yang tersisa ini dianggap sebagai suatu perjalanan dari evolusi
makhluk hidup tersebut. Struktur vestigial antara lain:
1.
umbai cacing, tulang ekor, buah dada
pada pria.
2.
sisa-sisa kaki pada ular.
3.
sisa sayap pada burung yang tidak
berfungsi untuk terbang seperti burung pinguin,kasuari, dan burung onta.
Palaentologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil adalah sisa-sisa
makhluk hidup yang telah membatu. Sisa-sisa tersebut dapat berupa tulang, cangkang,
gigi, jejak kaki, maupun bagian-bagian yang lain.
Fosil-fosil
di atas dipelajari oleh para ilmuwan untuk dikaitkan dengan sejarah evolusi
makhluk hidup. Jadi, fosil adalah bukti terjadinya evolusi makhluk hidup.
Beberapa tokoh yang mempelajari tentang fosil adalah sebagai berikut.
1.
Leonardo da vinci. Da Vinci adalah seorang pelukis terkenal
berkebangsaan Italia. Ia berpendapat bahwa fosil merupakan bukti dari adanya
makhluk hidup dan kehidupan di masa lampau.
2.
George cuvier. Cuvier adalah seorang ahli anatomi dari Perancis, yang
mempunyai gagasan bahwa makhluk hidup diciptakan khusus pada setiap zaman dan
pada setiap zaman tersebut diakhiri dengan makhluk hidup yang berbeda dengan
makhluk hidup pada lapisan bumi sebelumnya.
3.
Charles darwin. Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup yang terdapat
pada lapisan bumi yang tua akan mengadakan perubahan bentuk yang disesuaikan
dengan lapisan bumi yang lebih muda sehingga pada lapisan bumi lebih muda
ditemukan fosil yang berbeda dengan lapisan bumi yang lebih tua. Dari beberapa
pendapat tokoh-tokoh evolusioner tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
pada masa lampau terdapat makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup
sekarang. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan di permukaan bumi secara
bertahap yang menyebabkan adanya perubahan pula pada makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penemuan berbagai macam fosil biasanya
berupa bagian-bagian tubuh tertentu saja dan jarang ditemukan dalam keadaan
yang utuh. Hal itu disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
1.
Bagian tubuh yang menyusun organisme
lunak sehingga mudah hancur dan jarang menjadi fosil.
2.
Terjadinya lipatan batuan bumi atau
patahan bumi.
3.
Adanya pengaruh air, angin, dan bakteri.
Fosil
yang ditemukan lebih lengkap dari fosil yang lain adalah fosil kuda. Fosil ini
ditemukan olehMarsh dan Osborn. Hasil penemuan tersebut kemudian
dibuat urutan evolusi secara lengkap.
perubahan
dan perkembangan yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:
a. tubuh
bertambah besar.
b. kepala
bagian depan semakin panjang.
c. leher
semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas.
d. perubahan
geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk makanan yang
berupa rumput.
e. anggota
tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan gerakan untuk
berlari cepat.
f. jari
kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan ketika
berlari cepat.
Selain
mengidentifikasi bentuk dan struktur fosil, pada penemuan fosil dapat pula
dilakukan penghitungan umur fosil. Penetapan umur fosil dapat dilakukan dengan
cara-cara berikut.
1.
Cara langsung, yaitu dilakukan dengan
mengukur umur fosil itu sendiri.
2.
Cara tidak langsung, yaitu dilakukan
dengan mengukur umur lapisan bumi tempat fosil
ditemukan.
2.3. Mekanisme Evolusi
Evolusi
pada makhluk hidup terjadi antara lain karena adanya:
1. Variasi
genetik
2. Seleksi
alam
Variasi
genetik terjadi oleh dua sebab utama, yaitu:
A. Mutasi
Gen
Mutasi
gen menyebabkan terjadinya penyimpangan sifat-sifat individu dari sifat yang
normal. Terjadinya mutasi ini ada yang dipengaruhi oleh faktor luar, dan ada
juga yang dipengaruhi oleh faktor dalam (rekombinasi gen-gen).
Mutasi
gen yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar mempunyai 2 sifat, yaitu:
1. Jarang
terjadi, sebab tidak setiap rekombinasi gen menyebabkan mutasi
2. Kebanyakan
tidak menguntungkan
Sekalipun
demikian, mutasi ini tetap merupakan salah satu mekanisme evolusi yang sangat
penting, termasuk dalam hal pembentukkan species baru dengan sifat-sifat yang
lebih baik.
Jadi
jika mutasi kita tinjau selama periode evolusi dari suatu species, maka tetap
akan mendapatkan angka mutasi yang besar.
Hal
ini terjadi karena:
a. Setiap
gamet mengandung beribu-ribu gen
b. Setiap
individu mampu menghasilkan beribu-ribu bahkan berjuta-juta gamet dalam satu
generasi
c. Jumlah
generasi yang dihasilkan oleh suatu species selama kurun waktu species itu ada
banyak sekali.
Berdasarkan
hal tersebut maka angka laju mutasi pada setiap species dapat diketahui. Angka
laju mutasi adalah angka yang menunjukkan berapakah jumlah gen yang bermutasi
dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh satu individu dari suatu species.
Ada
tiga fakta penting yang muncul pada peristiwa mutasi, yaitu:
1. Mutasi
muncul secara spontan dan tidak di arahkan oleh alam
2. Mutasi
dapat terjadi lagi pada mutan
3. Mutasi
pada umumnya merugikan organisme yang mengalaminya.
B. Frekuensi
Gen Dalam Populasi
Frekuensi
gen adalah perbandingan antara gen yang satu dengan gen lainnya di dalam suatu
populsi. Misal suatu populasi mempunyai gen dominan A dan gen resesif a.
Kedua gen tersebut sama-sama adaptif. Maka generasi yang bergenotif AA,
Aa maupun aa mempunyai daya fertilitas dan viabelitas yang sama.
Misalnya
populsi tersebut dimulai dengan 50% AA jantan dan 50% aa betina, maka
dalam generasi (F1) semua populasi bergenotif Aa.
Apabila
dilakukan perkawinan F1 dengan F1 maka frekuensi genotif
F2 adalah =
25
AA : 50 Aa : 25 aa atau
¼ AA : ½ Aa : ¼ aa
Berdasarkan
perhitungan tersebut maka frekuensi keseimbangan genotif F2 adalah hasil
kali frekuensi gen dari masing-masing induknya, yaitu :
(A
+ a)(A +
a) =
AA + 2 Aa + aa
A2 +
2 Aa + a2
Demikian
pula pada generasi F3 tetap seperti pada F2 yaitu 1
: 2 : 1. Jadi apabila setiap individu dari berbagai
kesempatan melakukan perkawinan yang sama dan berlangsung secara acak, serta
setiap genotif mempunyai variabilitas yang sama maka perbandingan antara
genotif yang satu denganyang lainnya dari generasi ke generasi adalah tetap
sama.
C. Hukum
Hardy-Weinberg
Hardy
nama lengkapnya Godfrey Harold Hardy adalah seorang ahli matematka Inggris dan
Weinberg yang nama lengkapnya Wilhhelm Weinberg adalah seorang dokter dari
jerman. Mereka secara terpisah menemukan hubungan matematika dari frekuensi gen
dalam populasi, yang kemudian dikenal sebagai Hukum Hardy-Weinberg. Frekuensi
gen dalam populasi adalah perbandingan alela gen tersebut dalam populasi.
Hukum
Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dan genotip dalam suatu populasi
akan berada pada keadaan yang tetap atau konstan (sama) dari generasi ke
generasi apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Genotip-genotip
yang ada memiliki viabilitas (kemampuan hidup) dan fertilitas (kesuburan) yang
sama.
2. Perkawinan
antara genotip terjadi secara acak (random)
3. Tidak
ada mutasi dari gen satu ke gen yang lain atau sebaliknya
4. Populasi
harus cukup besar
5. Tidak
terjadi migrasi antar populasi
6. Tidak
terjadi seleksi alam
Apabila
frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan symbol p dan alelnya dengan symbol q,
maka secara matematika hukum tersebut dinyatakan sebagai berikut:
p
+ q = 1 atau sama dengan 100%
(p
+ q)2 = 1 atau sama dengan 100%
P2
+ 2pq + q2 = 1 atau sama dengan 100%
Pp
+ 2pq + qq = 1 atau sama dengan 100%
Dimana:
pp
= alela yang homozigot
pq
= alela heterozigot
qq
= alela homozigot resesif
D. Perubahan
Perbandingan Frekuensi Gen
Hukum
hardy-weinber tidak selalu menghasilkan angka perbandingan yang tetap dari
generasi ke generasi. Ini berarti dalam populasi frekuensi gen dapat mengalami
perubahan.
Faktor
yang menyebabkan perubahan frekuensi gen adalah :
1. Mutasi
Terjadinya
mutasi pada satu atau beberapa gen akan mengakibatkan adanya perubahan
kesetimbangan gen-gen
2. Seleksi
alam
Apabila
gen A memiliki viabilitas lebih rendah dari gen a, atau gen A memiliki
mempunyai daya fertilitas lebih baik dari gen a, maka jumlah individu dengan
gen A dalam populasi itu akan bertambah, sedangkan individu dengan gen a akan
berkurang.
3. Migrasi
(emigrasi dan Imigrasi)
Migrasi
menyebabkan frekuensi gen akan berubah
Contoh:
Xylopa
nobilis (kumbang) antara daerah manado dengan kepulauan sangihe.
Kumbang-kumbang di dua daerah tersebut menunjukkan perbedaan genetika. Karena
sesuatu hal, kumbang kayu di pulau sangihe bermigrasi ke manado. Pada kumbang
tersebut terjadi interhibridisasi sehingga terjadi perubahan frekuensi gen pada
generasi selanjutnya.
4. Rekombinasi
dan seleksi
Rekombinasi
merupakan penggabungan gen-gen melalui perkawinan silang. Genotip rekombinan
tidak sama dengan induknya. Sehubungan dengan itu rekombinasi gen menimbulkan
perubahan gen pada generasi berikutnya.
5. Perubahan
alam sekitar.
Perubahan
alam sekitar dan adanya mekanisme isolasi dapat menyebabkan populasi dari
species terpisah, akhirnya berkembang menjadi species-species baru.
2.4. Teori – Teori Evolusi
1.
Aristoteles (384-322SM)
Beberapa filsuf Yunani telah berbicara mengenai evolusi
mengenai kehidupan. Namun, Aristoteles yang mengungkapkan peneliti tentang
makhluk hidup, tidak mendukung konsep tersebut. Dalam sistem klasifikasi yang
diciptakannya, Aristoteles menyusun makhluk hidup berdasarkan pertambahan
bentuk kekompleksannya. Sistem klasifikasi tersebut tidak memberikan tempat
bagi bentuk-bentuk kehidupan baru yang muncul pada masa depan. Bagi
Aristoteles, spesies memiliki bentuk yang tetap dan tidak mengalami perubahan.
2.
Willam Paley(1743-1805)
Dalam
bukunya yang berjudul Natural Theology , William Paley berpendapat bahwa
kekompleksan makhluk hidup merupakan bukti kerja Sang Maha Pencipta. Hipotesis
tersebut dikenal sebagai teori penciptaan khusus. Para penganut teori ini
percaya bahwa semua jenis makhluk hidup di bumi muncul bersama-sama pada suatu
waktu dan tetap tidak berubah sejak mereka diciptakan oleh Tuhan.
3.
George Louis Leclerc (1707-1788)
George
Louis Leclerc mengatakan bahwa makhluk hidup berubah sepanjang waktu dan bumi
berusia lebih dari 6000 tahun. Makhluk hidup mungkin saja berubah jika organ
tubuhnya tidak digunakan dan mengalami degenerasi. Ia juga berpendapat bahwa
manusia dan kera berpedapat dekat karena kera dianggap sebagai manusia yang
mengalami degenerasi. Ia menyembunyikan pendapatnya dalam sebuah buku yang
berjudul Natural History, karena untuk mencegah meluasnya kritik dari
masyarakat. Ia juga merupakan pelopor yang menyatakan bahwa spesies dapat
berubah dari generasi ke generasi, ia secara terbuka menolak pendapat bahwa
suatu spesies dapat berevolusi menjadi spesies lain.
4.
Erasmus Darwin(1731-1802)
Erasmus
Darwin merupakan kakek Charles Darwin. Ia adalah seorang dokter, penyair dan
ahli science (amatir). Setelah membaca George Louis Leclerc ia percaya bahwa
evolusi terjadi pada semua makhluk hidup termasuk manusia. Ia mempercayai bahwa
karakteristik yang diperoleh orang tua akan diwariskan kepada keturunannya. Ia
menuliskan pendapatnya dalam buku Zoomania or The Laws Organic Life. Ia menulis
tentang evolusi kehidupan dari’setetes kecil di lautan purba’ hingga membentuk
ikan, amphibi, reptil, dan manusia. Namun seperti halnya George Louis Leclerc,
Eramus Darwin tidak tahu apa yang menyebabkan evolusi.
5.
Jean Baptiste de Monent de Lamarck
(1744-1829)
Jean
Baptiste de Monent de Lamarck mengajukan pendapat mengenai proses-proses yang
mendorong perubahan biologis, namun teorinya mengenai proses evolusi seluruhnya
tidak benar. Ia mempercayai bahwa organisme mikroskopik muncul secara spontan
dari bahan-bahan tidak hidup yang kemudian berevolusi menjadi bentuk-bentuk
yang lebih kompleks dalam buku yang berjudul Philosophie Zoologique. Ia percaya
bahwa evolusi terjadi saat suatu organisme menggunakan bagian tubuh dengan
suatu cara sehingga bagian tubuh itu berubah sepanjang hidupnya dan perubahan
tersebut diwariskan kepada keturunannya. Lamarck menduga bahwa leher jerapah
yang panjang merupakan akibat penarikan atau peregangan selama bertahun-tahun.
Jerapah menarik lehernya untuk mencapai daun-daun pada pucuk daun. Sehingga
leher itu tumbuh memanjang. Seperti halnya Eramus Darwin ia juga berpendapat
bahwa makhluk hidup yang sesuai yang akan bertahan. Kesimpulannya evolusi
binatang dapat berubah karena tuntutan alam atau penyesuaian diri terhadap
seleksi alam semasa hidup yang bisa diwariskan terhadap keturunannya.
6.
George Cuvier(1769-1832)
Ia
mengemukakan sebuah teori yang dikenal sebagai teori catastropisme ia meyakini
bahwa Tuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan serta menciptakan dan
menghancurkan bumi ini setiap diciptakannya makhluk hidup baru sehingga semua
makhluk hidup yang ada menyesuaikan dengan alam di sekitarnya tidak seperti
makhluk terdahulu.
7.
Charles Lyell(1797-1875)
Lyell
menuangkan pendapatnya kedalam bukunya yang berjudul Principles of Geology. Ia
berpendapat bahwa fosil-fosil yang ada dilapisan bumi memiliki hubungan yang
saling berkaitan. Ia juga menunjukan fosil-fosil itu berubah secara bertahap
dari tingkat yang paling muda hingga yang paling tua dan bumi mengalami
perubahan-perubahan progresif yang lebih lambat.
8.
Charles Darwin(1809-1882)
Charles
Darwin menganut atau menggunakan tori evolusi organik, dimana teori ini
menjelaskan bagaimana proses atau tahap yang dilewati makhluk hidup satu dengan
makhluk hidup yang lain. Ia mengkaji pengalaman-pengalaman dari beberapa
penelitianya seperti pemeliharaan burung merpati di Inggris. Menurut
pengalamannya ia menyimpulkan kemudian ia tuangkan kedalam bukunya yang berjudul
The Origin oof Species, terbit pada tahun 1859. Melalui bukunya tersebut ia
mengemukakan dua teori inti yaitu:
1.
Spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies terdahulu.
2.Evolusi
terjadi melalui seleksi alam.
Munusia bukanlah
keturunan kera seperti yang kebanyakan orang katakan, tatapi dalam teori pokok
yang pertama ini Darwin mengungkapkan bahwa pada kenyataannya manusia itu
memiliki kesamaan ciri dengan kera (Jacob, dkk., 1983:11). Pada teori pokoknya
yang kedua Darwin berpendapat bahwa yang dimaksud dengan seleksi alam adalah
terjadi perubahan yang terjadi dan menyeleksi makhluk yang ada di dalamnya,
dimana makhluk atau individu yang bisa bertahan akan dapat bertahan dan dapat
melestarikan keturunannya sedangkan individu yang tidak dapat menyesuaikan akan
punah. Dari keturunan individu yang sangat kuat inilah akan terbentuk individu
yang terus menerus mangalami perubahan yang secara bertahap sedikit demi
sedikat, dan perubahan itu terjadi selama jutaan tahun, sehingga timbulnya
berbagai jenis individu yang sangat berbeda. Pada tahun 1871 Darwin kembali
menghebohkan penduduk dunia dengan buku keduanya yang berjudul The Descent of
Man. Di buku keduanya ini Darwin juga tidak pernah menyebutkan bahwa manusia
purba adalah kera. Dalam buku ini, Charles Darwin hanya mencari hubungan
manusia dan primata karena primata memiliki kesamaan ciri terhadap manusia.
Charles Darwin menggambarkan bahwa nenek moyang manusia adalah manusia yang
primitif. Dibandingkan dengan anatomi binatang yang memiliki kemiripan yang
sangat dekat dengan manusia adalah kera (simpanse dan gorila) karena kedua
binatang itu yang paling mirip dengan manusia. Untuk tahap selanjutnya nenek
moyang manusia mirip dan mengarah pada kera (Jacob, dkk., 1983:107). Dan
menurut Darwin nenek moyang yang mirip kera inilah yang mengalami perubahan
sedikit demi sedikit. Teori Charles Darwin didukung oleh Thomas Henry Huxley
(1863) yang dituangkan ke dalam bukunya yang berjudul Man’s Place in Nature.
Teori dari kedua ilmuan ini disalah tafsirkan pengertiannya oleh banyak orang
bahkan beberapa ilmuan yang beranggapan bahwa manusia adalah keturunan langsung
dari kera. Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia bukanlah berasal dari kera.
2.5. Pro Dan Kontra Pendapat Tentang Evolusi
1.
Lamarck dengan Darwin
Pertentangan ini di mulai ketika
di temukannya fosil-fosil jerapah dengan leher pendek. Lamarck menyatakan
dahulu kompetisi untuk memperoleh makanan sangat lah tinggi. Sehingga, jerapah
yang merupakan pemakan daun harus memperoleh makanan nya di dahan yang tumbuh
tinggi. Untuk memperoleh makananya maka jerapah memaksa memanjangkan lehernya
untuk memperoleh makanannya, sehingga leher jerapah tersebut menjadi lebih
panjang. Lamarck menyatakan panjang leher tersebut kemudian di wariskan kepada
keturunannya berikutnya. berbeda denganLamarck, Darwin beranggapan penemuan
fosil jerapah leher pendek tersebut bukan karena perubahan fisik jerapah tapi
karena adanya seleksi alam. Dahulu ada 2 jenis jerapah yaitu jerapah leher
pendek dan jerapah leher panjang. Sama dengan Lamarck karena kompetisi mencari
makanan sangat tinggi sehingga jerapah harus mengambil daun di dahan yang
tinggi. Karena jerapah leher pendek tidak dapat memperoleh makanannya sehingga
jenis jerapah leher pendek banyak yang mati kelaparan. Karena hal ini
berlangsung terus menerus menyebabkan jerapah leher pendek punah dan yang hanya
tersisa jerapah leher panjang hingga sekarang.
2.
Lamarck dengan Weismen
Sebenarnya, Weisman berpendapat bahwa evolusi
adalah suatu masalah yang menyangkut pewarisan genetika melalui sel-sel
kelaminm atau dengan kata lain gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor
genetika. Jadi dapat dikatakan bahwa Weismen tidak sepenuhnya menentang teori
evolusi darwin. Mengenai jerapah leher pendek Weismen berpendapat bahwa jerapah
leher pendek gennya resesif sedangkan jerapah leher panjang gennya dominan.
Berdasarkan hukum mendel perkawinan antara resesif dan mende akan menghasilkan
organisme yang cenderung mempunyai sifat dominan. Dan bila ini terjadi terus
menerus maka organisme resesif atau jerapah leher pendek semakin berkurang dan
mengalami kepunahan.
3.
Weismen dengan Darwin Lamarck
Dikenal dengan paham Use and
disuse yang secara sederhana di jelaskan sebagai berikut :
a.
Mahkluk yang sederhana merupakan nenek moyang dari
mahluk yang lebih kompleks.
b.
Mahluk hidup akan selalu beradaptasi dengan lingkungan
dengan menggunakan organ tubuhnya.
c.
Organ tubuh yang sering di gunakan akan berkembang
terus sedangkan yang tidak di gunakan akan menyusut lalu menghilang
d.
Perubahan organ tubuh tersebut akan di wariskan ke
keturunannya selanjutnya.
Pendapat Lamarck tersebut di tentang oleh Weismann. Wiesmen
berpendapat bahwa perubahan yang di sebabkan oleh lingkungan tidak dapat di
wariskan ke keturunannya. Untuk membuktikannya Weismann melakukan percobaan
dengan mengawinkan 2 ekor tikus yang ekornya telah di potong. Ternyata
anak-anak tikus tersebut masih memiliki ekor. percobaan tersebut dilakukan
hingga 21 kali dan hasilnya tetap sama.
2.6. Pro Atau Setuju (Mendukung ) Teori Evolusi
1.
Teori Darwin
Yang
menyatakan kepunahan jerapah leher pendek disebabkan seleksi alam karena
jerapah memakan daun muda, sedangkan daun muda terletak di ujung pohon. semakin
lama pohon semakin tinggi sehingga jerapah leher pendek tidak dapat memakan
daun tersebut yang mengakibatkan jerapah tersebut mati bahkan sampai punah.
2.
Teori William Palley
Yang
menyatakan kekompleksan makhluk hidup merupakan bukti ciptaan Sang Maha
Pencipta. Yang mana Sang Pencipta menciptakan manusia, hewan dan tumbuhan
secara bersamaan sehingga tidak ada keterkaitan antara ketiga ciptaan Tuhan
tersebut.
3.
Teori George Cuvier
Mengemukakan
Tuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan serta menciptakan dan menghancurkan
bumi ini. Setiap diciptakannya makhluk hidup dapat menyesuaikan dengan alam di
sekitarnya bukan berevolusi dari makhluk terdahulu.
2.7. Kontra Atau Tidak Setuju (Menolak) Teori
Evolusi
1.
Teori Aristoteles
Yang
menyatakan sistem klasifikasi makhluk hidup tidak memberikan tempat bagi
bentuk-bentuk kehidupan baru yang muncul pada masa depan dan spesies memiliki
bentuk yang tetap serta tidak mengalami perubahan. Akan tetapi menurut kami
setiap spesies pasti akan mengalami perubahan walaupun sedikit.
2.
Teori Erasmus Darwin
Yang
menyatakan evolusi kehidupan dari “setetes kecil di lautan purba” hingga
membentuk ikan, amphibi, reptil, dan manusia. Kami tidak setuju karena BELUM
3.
Jean Baptiste de Monent de Lamarck
Berpendapat
bahwa leher jerapah yang panjang merupakan akibat penarikan atau peregangan
selama bertahun-tahun untuk mencapai daun-daun pada pucuk pohon sebagai
makanannya sehingga leher itu tumbuh memanjang. Namun kami tidak setuju dengan
teori tersebut karena selama bertahun-tahun jerapah tetap membutuhkan makanan,
jadi sebelum leher jerapah itu panjang, jerapah tersebut akan mati. BELUM
4.
Teori Charles Lyell
Berpendapat bahwa fosil-fosil yang ada
dilapisan bumi memiliki hubungan yang saling berkaitan. Ia juga menunjukan
fosil-fosil itu berubah secara bertahap dari tingkat yang paling muda hingga
yang paling tua dan bumi mengalami perubahan-perubahan progresif yang lebih
lambat.BELUM.
5.
Teori Darwin
Yang
menyatakan spesies yang ada saat ini berasal dari spesies terdahulu. Karena
dalam konteks agama, kebenaran teori Darwin memang sangat terkait dengan
keyakinan agama bahwa Tuhan adalah pencipta semua makhluk hidup di dunia ini,
sementara teori Darwin menyangkal terjadinya fenomena penciptaan tersebut dan
menggantikannya dengan suatu konsep evolusi.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
Dalam asal - usul kehidupan terdapat
beberapa teori yang mendukung diantaranya :
1. Teori
Abiogenesis
2. Teori
Boigenesis
3. Teori
Kosmozoa
Charles Darwin adalah
seorang pencetus teori evolusi yang hingga saat ini teorinya masih digunakan.
Dalam bukunya ia menuliskan pokok-pokok evolusi yaitu:
a. Makhluk
hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
b. Evolusi
terjadi melalui seleksi alam.
Lamarck
mengatakan organisme dapat berevolusi karena ada pengaruh dari lingkungannya,
namun weismann menolak teori itu dan berkesimpulan bahwa
a. Perubahan
sel tubuh karena pengaruh lingkungan, tidak diwariskan pada keturunannya.
b. Evolusi
merupakan masalah genetika
3.2.
Saran
Melalui
makalah ini Penulis mengharapkan, bagi para pembaca untuk bisa mengembangkan
maksud dari evolusi itu, dan juga ikut berperan dalam menggali evolusi di muka
bumi ini, yang mana kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum jelas
dan dapat di buktikan secara langsung. Oleh karena itu teori – teori
tentang evolusi janganlah dijadikan sebuah momen untuk berperang pemikiran, karena
akan menimbulkan perpecahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Pro Kontra Teori Evolusi.
http://www.scribd.com/doc/58423350/MAKALAH-EVOLUSI
Mukti, Cahyo, dkk.2014. Biologi. Cipta Pustaka.