Senin, 05 Januari 2015

peristiwa osmosis

Pengertian Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah atau pelarut murni melalui membran semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai kesetimbangan laju pelarut. Pada proses osmosis, molekul-molekul pelarut bermigrasi dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat hingga dicapai keadaan kesetimbangan laju perpindahan pelarut di antara kedua medium itu. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan osmotik larutan, dilambangkan dengan π.

Untuk lebih jelas mengenai Pengertian osmosis, silahkan lihat gambar disamping (klik untuk memperbesar).

Contoh-contoh Osmosis
Beberapa proses osmosis yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari:

1. Jika kita merendam wortel ke dalam larutan garam 10 % maka sel-selnya akan kehilangan rigiditas (kekakuannya). Hal ini disebabkan potensial air dalam sel wortel tersebut lebih tinggi dibanding dengan potensial air pada larutan garam sehingga air dari dalam sel akan keluar ke dalam larutan tersebut. Jika diamati dengan mikroskop maka vakuola sel-sel wortel tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel akan terlepas dari dindingnya. Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding sel ini disebut plasmolisis.

2. Penggunaan cairan infus yang harus isotonik dengan sel darah dalam tubuh, agar tidak terjadi krenasi maupun plasmolisis. Ini juga cmerupakan contoh Osmosis.

3. Penyerapan air dan mineral dalam tanah oleh akar tanaman.
Akar mempunyai fungsi penyerapan dan penyimpanan. Tumbuhan memperoleh bahan-bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan melalui akarnya. Akar menyerap air dari lingkungan sekitarnya secara osmosis. Akar juga menyerap menyerap mineral dari lingkungan sekitarnya bersama dengan penyerapan air. Air masuk kedalam akar melalui rambut-rambut akar. Rambut akar akan meningkatkan luas permukaan akar dan dapat meningkatkan jumlah air yang di serap atau di ambil oleh tumbuhan. Air yang ada ditanah masuk karena adanya perbedaan konsentrasi air dan akan masuk melalui akar dan akan melewati Epidermis – korteks – endodermis – perisikel – xylem.
Penyerapan air oleh akar terjadi melalui mekanisme perbedaan tekanan antara sel-sel akar dan air tanah. Ketika tekanan bagian dalam sel-sel akar lebih rendah dari tekanan di luar, tumbuhan memasukkan air dari luar. Jadi, sel-sel akar mengambil air dari luar tidak setiap saat dan terus menerus, melainkan hanya ketika sel-sel tersebut memerlukannya.

Senin, 22 Desember 2014

PRO DAN KONTRA PENDAPAT TENTANG EVOLUSI


 
 
Makalah Biologi Umum
PRO DAN KONTRA PENDAPAT TENTANG EVOLUSI
 




 
                  
Oleh :
Nama : Nur Hayati
Kelas : PBA 2014
NIM : 14030204011
 
 
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014





 
KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat-Nya lah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Topik tentang EVOLUSI ini dipilih agar pembaca sadar akan besarnya pengaruh dan pentingnya pengetahuan tentang adanya evolusi. Makalah ini berisi berbagai penelitian tentang berbagai banyak pendapat tentang evolusi.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Penulisan ini tentu saja masih jauh dari sempurna, sehingga penulis dengan senang hati menerima kritik demi perbaikan.
Surabaya,07 Desember 2014
 
Penulis





 
DAFTAR ISI
 
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2.   Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3.   Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
1.4.   Manfaat Penulisan..................................................................................... 2
BAB II  PEMBAHASAN
2.1.   Pengertian Evolusi ................................................................................... 3
2.2.   Bukti Adanya Evolusi............................................................................... 3
2.3.   Mekanisme Evolusi................................................................................... 7
2.4.   Teori – Teori Evolusi................................................................................. 10
2.5.   Pro Dan Kontra Pendapat Tentang Evolusi.............................................. 13
2.6.   Pro Atau Setuju (Mendukung ) Teori Evolusi.......................................... 14
2.7.   Kontra Atau Tidak Setuju (Menolak) Teori Evolusi................................. 15
BAB III  PENUTUP
3.1.   Simpulan................................................................................................... 17
3.2.   Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... iv


 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.            Latar Belakang

 

Sebagian orang yang pernah mendengar”teori evolusi” beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekedar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat Banyak sekali teori evolusi yang kita ketahui, namun terdapat perbedaan dari teori-teori tersebut yang mengakibatkan adanya kerancuan dalam pandangan kita dan juga dalam pandangan masyarakat. Perbedaan dari teori-tori tersebut mengakibatkan pro kontra di kalangan ilmuwan yang mencetuskan teori evolusi. Sehingga dengan adanya paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan penyelesaian dari kerancuan yang ada mengenai teori evolusi.

 

1.2.            Rumusan Masalah

 

1.      Apakah evolusi itu dan bagaimana mekanisme terjadinya evolusi ?

2.      Bagaimana pengaruh pendapat pro dan kontra terhadap evolusi ?

                           

1.3.            Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini antara lain :

1.      Untuk mengetahui pengertian evolusi dan mekanismenya.

2.      Untuk mengetahui pro dan kontra pendapat tentang evolusi.

 

 

 

 

 

1.4.            Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan dengan penyusunan dan pembuatan makalah ini penulis berharap agar bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis serta dapat mengaplikasikan pengetahuanya di lingkungan hidup.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.    Pengertian Evolusi

 

Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru. Sedangkan, berdasarkan ilmu biologi, evolusi merupakan cabang biologi yang mempelajari sejarah asal-usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain. Evolusi biologi mencakup dua peristiwa, yaitu:

1.         Evolusi anorganik merupakan evolusi mengenai asal-usul makhluk hidup yang ada di muka bumi, berdasarkan fakta dan penalaran teoritis.

2.         Evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis, yaitu mengenai asal-usul spesies dan hubungan kekerabatannya. 

 

2.2.   Bukti Adanya Evolusi

 

Evolusi  dapat dilihat dari dua segi, yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis, evolusi telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap, sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan yang ada. Kenyataan-kenyataan yang ada terus diinterprestasikan oleh para ahli dan dijadikan bahan bukti evolusi.

Para ahli menggunakan bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi dengan tujuan akhir ingin mencari jawaban tentang fenomena alam, sebagaimana yang terdapat dalam buku “On The Origin Species” karya Charles Darwin. Sebenarnya rambu-rambu untuk mencari bukti telah ada dalam buku Darwin, sedangkan petunjuk adalah rambu-rambu untuk memperoleh bukti, dengan alasan bahwa pendekatan monodisipliner tidak dapat dijangkau atau dilihat dan fosil bukti tidak dapat dipakai bukti dan kurang kuat. Hal ini karena fosil merupakan benda mati yang sudah tidak utuh dan lengkap, sehingga interpretasi para ahli sangat dituntut ketajamannya. Apalagi perilaku organisme yang telah memfosil sulit sekali diinterpretasi.

Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Walaupun dapat tidaknya kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti adanya evolusi tergantung dari interpretasi para pakar yang bersangkutan.Beberapa petunjuk adanya evolusi, yaitu :

1.      Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi.

2.      Anatomi perbandingan.

3.      Adanya alat-alat tubuh yang tersisa.

4.      Bukti biogeografi

5.      Peristiwa domestikasi.

6.      Perbandingan fisiologi.

7.      Embriologi perbandingan.

8.      Variasi antar individu dalam satu keturunan.

9.      Perbandingan genetik.

10.  Petunjuk secara biokimia.

11.  Bukti molekuler.

Evolusi dapat diketahui dan dijelaskan melalui fakta sebagai petunjuk. Ada beberapa fakta yang dapat digunakan sebagai petunjuk evolusi, antara lain seperti berikut.

Anatomi perbandingan. Jika Anda membandingkan hewan mamalia satu dengan yang lain, mungkin Anda akan berpikir, bahwa bagian-bagian tertentu pada tubuh setiap spesimen disusun menurut pola dasar yang sama dan struktur yang sama, menurut pola dasar yang sama pula. Dapat kita katakan bahwa hanya ada satu cara terbaik dalam menyusun organ tersebut dan cara itulah yang digunakan oleh Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Organ-organ fungsional pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.

1.      Homologi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda, tetapi kedua organ tersebut memiliki bentuk dasar yang sama.

2.      Analogi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda, tetapi akibat peristiwa evolusi konvergen menjadikan organ tersebut mempunyai fungsi yang sama.

Embriologi perbandingan. Embrio hewan-hewan dan manusia menunjukkan kecenderungan yang hampir sama.

1.                  Sifat-sifat umum muncul sebelum sifat-sifat yang khusus.

2.                  Perkembangan juga dimulai dari yang umum, kemudian baru menuju perkembangan yang khusus.

3.                  Bentuk embrio dari berbagai makhluk hidup hampir serupa, tetapi pada tahap dewasa menunjukkan perbedaan yang nyata.

 

 

Keterangan:

a.                Ikan.

b.               Salamander

c.                Kura-kura

d.               Ayam

e.                Kelinci

f.                Manusia

 Fisiologi Perbandingan. Pada umumnya ditemukan persamaan proses fisiologi antara berbagai makhluk hidup, misalnya dalam hal sintesis protein, proses metabolisme, respirasi, ekskresi, dan lain-lain. Coba Anda ingat lagi pelajaran Kelas XI tentang sistem organ.

Petunjuk dari alat tubuh yang tersisa (vestigial). Pada morfologi beberapa hewan vertebrata dan manusia dapat ditemukan adanya strukturvestigial, yaitu suatu bentuk anatomi yang berkembang dan berfungsi sempurna dan akan tereduksi. Alat-alat tubuh yang tersisa ini dianggap sebagai suatu perjalanan dari evolusi makhluk hidup tersebut. Struktur vestigial antara lain:

1.          umbai cacing, tulang ekor, buah dada pada pria.

2.          sisa-sisa kaki pada ular.

3.          sisa sayap pada burung yang tidak berfungsi untuk terbang seperti burung pinguin,kasuari, dan burung onta.

Palaentologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu. Sisa-sisa tersebut dapat berupa tulang, cangkang, gigi, jejak kaki, maupun bagian-bagian yang lain.

Fosil-fosil di atas dipelajari oleh para ilmuwan untuk dikaitkan dengan sejarah evolusi makhluk hidup. Jadi, fosil adalah bukti terjadinya evolusi makhluk hidup. Beberapa tokoh yang mempelajari tentang fosil adalah sebagai berikut.

1. Leonardo da vinci. Da Vinci adalah seorang pelukis terkenal berkebangsaan Italia. Ia berpendapat bahwa fosil merupakan bukti dari adanya makhluk hidup dan kehidupan di masa lampau.

2. George cuvier. Cuvier adalah seorang ahli anatomi dari Perancis, yang mempunyai gagasan bahwa makhluk hidup diciptakan khusus pada setiap zaman dan pada setiap zaman tersebut diakhiri dengan makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup pada lapisan bumi sebelumnya.

3. Charles darwin. Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup yang terdapat pada lapisan bumi yang tua akan mengadakan perubahan bentuk yang disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda sehingga pada lapisan bumi lebih muda ditemukan fosil yang berbeda dengan lapisan bumi yang lebih tua. Dari beberapa pendapat tokoh-tokoh evolusioner tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada masa lampau terdapat makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup sekarang. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan di permukaan bumi secara bertahap yang menyebabkan adanya perubahan pula pada makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penemuan berbagai macam fosil biasanya berupa bagian-bagian tubuh tertentu saja dan jarang ditemukan dalam keadaan yang utuh. Hal itu disebabkan oleh faktor-faktor berikut.

1.         Bagian tubuh yang menyusun organisme lunak sehingga mudah hancur dan jarang menjadi fosil.

2.         Terjadinya lipatan batuan bumi atau patahan bumi.

3.         Adanya pengaruh air, angin, dan bakteri.

Fosil yang ditemukan lebih lengkap dari fosil yang lain adalah fosil kuda. Fosil ini ditemukan olehMarsh dan Osborn. Hasil penemuan tersebut kemudian dibuat urutan evolusi secara lengkap.

perubahan dan perkembangan yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:

a.       tubuh bertambah besar.

b.      kepala bagian depan semakin panjang.

c.       leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas.

d.      perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk makanan yang berupa rumput.

e.       anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan gerakan untuk berlari cepat.

f.       jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan ketika berlari cepat.

Selain mengidentifikasi bentuk dan struktur fosil, pada penemuan fosil dapat pula dilakukan penghitungan umur fosil. Penetapan umur fosil dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

1.          Cara langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur fosil itu sendiri.

2.          Cara tidak langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur lapisan bumi tempat fosil

      ditemukan.

 

 

 

 

2.3.   Mekanisme Evolusi

 

Evolusi pada makhluk hidup terjadi antara lain karena adanya:

1.    Variasi genetik

2.    Seleksi alam

Variasi genetik terjadi oleh dua sebab utama, yaitu:

A.   Mutasi Gen

Mutasi gen menyebabkan terjadinya penyimpangan sifat-sifat individu dari sifat yang normal. Terjadinya mutasi ini ada yang dipengaruhi oleh faktor luar, dan ada juga yang dipengaruhi oleh faktor dalam (rekombinasi gen-gen).

Mutasi gen yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar mempunyai 2 sifat, yaitu:

1.    Jarang terjadi, sebab tidak setiap rekombinasi gen menyebabkan mutasi

2.    Kebanyakan tidak menguntungkan

Sekalipun demikian, mutasi ini tetap merupakan salah satu mekanisme evolusi yang sangat penting, termasuk dalam hal pembentukkan species baru dengan sifat-sifat yang lebih baik.

Jadi jika mutasi kita tinjau selama periode evolusi dari suatu species, maka tetap akan mendapatkan angka mutasi yang besar.

Hal ini terjadi karena:

a.       Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen

b.      Setiap individu mampu menghasilkan beribu-ribu bahkan berjuta-juta gamet dalam satu generasi 

c.       Jumlah generasi yang dihasilkan oleh suatu species selama kurun waktu species itu ada banyak sekali.

Berdasarkan hal tersebut maka angka laju mutasi pada setiap species dapat diketahui. Angka laju mutasi adalah angka yang menunjukkan berapakah jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh satu individu dari suatu species.

Ada tiga fakta penting yang muncul pada peristiwa mutasi, yaitu:

1.    Mutasi muncul secara spontan dan tidak di arahkan oleh alam

2.    Mutasi dapat terjadi lagi pada mutan

3.    Mutasi pada umumnya merugikan organisme yang mengalaminya.

B.   Frekuensi Gen Dalam Populasi

Frekuensi gen adalah perbandingan antara gen yang satu dengan gen lainnya di dalam suatu populsi. Misal suatu populasi mempunyai gen dominan A dan  gen resesif a. Kedua gen tersebut sama-sama adaptif.  Maka generasi yang bergenotif AA, Aa maupun aa mempunyai daya fertilitas dan viabelitas yang sama.

Misalnya populsi tersebut dimulai dengan 50% AA jantan dan 50%  aa betina, maka dalam generasi (F1) semua populasi bergenotif Aa.

Apabila dilakukan perkawinan F1 dengan F1 maka frekuensi genotif  F2 adalah   =

25 AA  :  50 Aa  :  25 aa    atau   ¼  AA  :  ½  Aa  :  ¼ aa

Berdasarkan perhitungan tersebut maka frekuensi keseimbangan genotif F2 adalah hasil kali frekuensi gen dari masing-masing induknya, yaitu  :

(A  +  a)(A  +  a)            =  AA  +  2 Aa  +  aa

A2 +  2 Aa  +  a2

Demikian pula pada generasi F3 tetap seperti pada F2 yaitu  1  :  2  :  1. Jadi apabila setiap individu dari berbagai kesempatan melakukan perkawinan yang sama dan berlangsung secara acak, serta setiap genotif mempunyai variabilitas yang sama maka perbandingan antara genotif yang satu denganyang lainnya dari generasi ke generasi adalah tetap sama.

C.   Hukum Hardy-Weinberg

Hardy nama lengkapnya Godfrey Harold Hardy adalah seorang ahli matematka Inggris dan Weinberg yang nama lengkapnya Wilhhelm Weinberg adalah seorang dokter dari jerman. Mereka secara terpisah menemukan hubungan matematika dari frekuensi gen dalam populasi, yang kemudian dikenal sebagai Hukum Hardy-Weinberg. Frekuensi gen dalam populasi adalah perbandingan alela gen tersebut dalam populasi.

Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dan genotip dalam suatu populasi akan berada pada keadaan yang tetap atau konstan (sama) dari generasi ke generasi apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

1.    Genotip-genotip yang ada memiliki viabilitas (kemampuan hidup) dan fertilitas (kesuburan) yang sama.

2.    Perkawinan antara genotip terjadi secara acak (random)

3.    Tidak ada mutasi dari gen satu ke gen yang lain atau sebaliknya

4.    Populasi harus cukup besar

5.    Tidak terjadi migrasi antar populasi

6.    Tidak terjadi seleksi alam

Apabila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan symbol p dan alelnya dengan symbol q, maka secara matematika hukum tersebut dinyatakan sebagai berikut:

p  +  q  =  1  atau sama dengan 100%

(p +  q)2  =  1  atau sama dengan 100%

P2 +  2pq  + q2  =  1 atau sama dengan 100%

Pp  +  2pq  +  qq  =  1 atau sama dengan 100%

Dimana:

pp  =  alela yang homozigot

pq  =  alela heterozigot

qq  =  alela homozigot resesif

D.   Perubahan Perbandingan Frekuensi Gen

Hukum hardy-weinber tidak selalu menghasilkan angka perbandingan yang tetap dari generasi ke generasi. Ini berarti dalam populasi frekuensi gen dapat mengalami perubahan.

Faktor yang menyebabkan perubahan frekuensi gen adalah :

1.    Mutasi

Terjadinya mutasi pada satu atau beberapa gen akan mengakibatkan adanya perubahan kesetimbangan gen-gen

2.    Seleksi alam

Apabila gen A memiliki viabilitas lebih rendah dari gen a, atau gen A memiliki mempunyai daya fertilitas lebih baik dari gen a, maka jumlah individu dengan gen A dalam populasi itu akan bertambah, sedangkan individu dengan gen a akan berkurang.

3.    Migrasi (emigrasi dan Imigrasi)

Migrasi menyebabkan frekuensi gen akan berubah

Contoh:

Xylopa nobilis (kumbang) antara daerah manado dengan kepulauan sangihe. Kumbang-kumbang di dua daerah tersebut menunjukkan perbedaan genetika. Karena sesuatu hal, kumbang kayu di pulau sangihe bermigrasi ke manado. Pada kumbang tersebut terjadi interhibridisasi sehingga terjadi perubahan frekuensi gen pada generasi selanjutnya.

4.    Rekombinasi dan seleksi

Rekombinasi merupakan penggabungan gen-gen melalui perkawinan silang. Genotip rekombinan tidak sama dengan induknya. Sehubungan dengan itu rekombinasi gen menimbulkan perubahan gen pada generasi berikutnya.

5.    Perubahan alam sekitar.

Perubahan alam sekitar dan adanya mekanisme isolasi dapat menyebabkan populasi dari species terpisah, akhirnya berkembang menjadi species-species baru.

 

2.4.   Teori – Teori Evolusi

 

1.            Aristoteles (384-322SM)

 

            Beberapa filsuf Yunani telah berbicara mengenai evolusi mengenai kehidupan. Namun, Aristoteles yang mengungkapkan peneliti tentang makhluk hidup, tidak mendukung konsep tersebut. Dalam sistem klasifikasi yang diciptakannya, Aristoteles menyusun makhluk hidup berdasarkan pertambahan bentuk kekompleksannya. Sistem klasifikasi tersebut tidak memberikan tempat bagi bentuk-bentuk kehidupan baru yang muncul pada masa depan. Bagi Aristoteles, spesies memiliki bentuk yang tetap dan tidak mengalami perubahan.

 

2.            Willam Paley(1743-1805)

 

Dalam bukunya yang berjudul Natural Theology , William Paley berpendapat bahwa kekompleksan makhluk hidup merupakan bukti kerja Sang Maha Pencipta. Hipotesis tersebut dikenal sebagai teori penciptaan khusus. Para penganut teori ini percaya bahwa semua jenis makhluk hidup di bumi muncul bersama-sama pada suatu waktu dan tetap tidak berubah sejak mereka diciptakan oleh Tuhan.

 

 

 

 

3.            George Louis Leclerc (1707-1788)

 

George Louis Leclerc mengatakan bahwa makhluk hidup berubah sepanjang waktu dan bumi berusia lebih dari 6000 tahun. Makhluk hidup mungkin saja berubah jika organ tubuhnya tidak digunakan dan mengalami degenerasi. Ia juga berpendapat bahwa manusia dan kera berpedapat dekat karena kera dianggap sebagai manusia yang mengalami degenerasi. Ia menyembunyikan pendapatnya dalam sebuah buku yang berjudul Natural History, karena untuk mencegah meluasnya kritik dari masyarakat. Ia juga merupakan pelopor yang menyatakan bahwa spesies dapat berubah dari generasi ke generasi, ia secara terbuka menolak pendapat bahwa suatu spesies dapat berevolusi menjadi spesies lain.

 

4.            Erasmus Darwin(1731-1802)

 

Erasmus Darwin merupakan kakek Charles Darwin. Ia adalah seorang dokter, penyair dan ahli science (amatir). Setelah membaca George Louis Leclerc ia percaya bahwa evolusi terjadi pada semua makhluk hidup termasuk manusia. Ia mempercayai bahwa karakteristik yang diperoleh orang tua akan diwariskan kepada keturunannya. Ia menuliskan pendapatnya dalam buku Zoomania or The Laws Organic Life. Ia menulis tentang evolusi kehidupan dari’setetes kecil di lautan purba’ hingga membentuk ikan, amphibi, reptil, dan manusia. Namun seperti halnya George Louis Leclerc, Eramus Darwin tidak tahu apa yang menyebabkan evolusi.

 

5.            Jean Baptiste de Monent de Lamarck (1744-1829)

 

Jean Baptiste de Monent de Lamarck mengajukan pendapat mengenai proses-proses yang mendorong perubahan biologis, namun teorinya mengenai proses evolusi seluruhnya tidak benar. Ia mempercayai bahwa organisme mikroskopik muncul secara spontan dari bahan-bahan tidak hidup yang kemudian berevolusi menjadi bentuk-bentuk yang lebih kompleks dalam buku yang berjudul Philosophie Zoologique. Ia percaya bahwa evolusi terjadi saat suatu organisme menggunakan bagian tubuh dengan suatu cara sehingga bagian tubuh itu berubah sepanjang hidupnya dan perubahan tersebut diwariskan kepada keturunannya. Lamarck menduga bahwa leher jerapah yang panjang merupakan akibat penarikan atau peregangan selama bertahun-tahun. Jerapah menarik lehernya untuk mencapai daun-daun pada pucuk daun. Sehingga leher itu tumbuh memanjang. Seperti halnya Eramus Darwin ia juga berpendapat bahwa makhluk hidup yang sesuai yang akan bertahan. Kesimpulannya evolusi binatang dapat berubah karena tuntutan alam atau penyesuaian diri terhadap seleksi alam semasa hidup yang bisa diwariskan terhadap keturunannya.

 

 

6.            George Cuvier(1769-1832)

 

Ia mengemukakan sebuah teori yang dikenal sebagai teori catastropisme ia meyakini bahwa Tuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan serta menciptakan dan menghancurkan bumi ini setiap diciptakannya makhluk hidup baru sehingga semua makhluk hidup yang ada menyesuaikan dengan alam di sekitarnya tidak seperti makhluk terdahulu.

 

7.            Charles Lyell(1797-1875)

 

Lyell menuangkan pendapatnya kedalam bukunya yang berjudul Principles of Geology. Ia berpendapat bahwa fosil-fosil yang ada dilapisan bumi memiliki hubungan yang saling berkaitan. Ia juga menunjukan fosil-fosil itu berubah secara bertahap dari tingkat yang paling muda hingga yang paling tua dan bumi mengalami perubahan-perubahan progresif yang lebih lambat.

 

8.            Charles Darwin(1809-1882)

 

Charles Darwin menganut atau menggunakan tori evolusi organik, dimana teori ini menjelaskan bagaimana proses atau tahap yang dilewati makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lain. Ia mengkaji pengalaman-pengalaman dari beberapa penelitianya seperti pemeliharaan burung merpati di Inggris. Menurut pengalamannya ia menyimpulkan kemudian ia tuangkan kedalam bukunya yang berjudul The Origin oof Species, terbit pada tahun 1859. Melalui bukunya tersebut ia mengemukakan dua teori inti yaitu:

 

1. Spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies terdahulu.

2.Evolusi terjadi melalui seleksi alam.

 

Munusia bukanlah keturunan kera seperti yang kebanyakan orang katakan, tatapi dalam teori pokok yang pertama ini Darwin mengungkapkan bahwa pada kenyataannya manusia itu memiliki kesamaan ciri dengan kera (Jacob, dkk., 1983:11). Pada teori pokoknya yang kedua Darwin berpendapat bahwa yang dimaksud dengan seleksi alam adalah terjadi perubahan yang terjadi dan menyeleksi makhluk yang ada di dalamnya, dimana makhluk atau individu yang bisa bertahan akan dapat bertahan dan dapat melestarikan keturunannya sedangkan individu yang tidak dapat menyesuaikan akan punah. Dari keturunan individu yang sangat kuat inilah akan terbentuk individu yang terus menerus mangalami perubahan yang secara bertahap sedikit demi sedikat, dan perubahan itu terjadi selama jutaan tahun, sehingga timbulnya berbagai jenis individu yang sangat berbeda. Pada tahun 1871 Darwin kembali menghebohkan penduduk dunia dengan buku keduanya yang berjudul The Descent of Man. Di buku keduanya ini Darwin juga tidak pernah menyebutkan bahwa manusia purba adalah kera. Dalam buku ini, Charles Darwin hanya mencari hubungan manusia dan primata karena primata memiliki kesamaan ciri terhadap manusia. Charles Darwin menggambarkan bahwa nenek moyang manusia adalah manusia yang primitif. Dibandingkan dengan anatomi binatang yang memiliki kemiripan yang sangat dekat dengan manusia adalah kera (simpanse dan gorila) karena kedua binatang itu yang paling mirip dengan manusia. Untuk tahap selanjutnya nenek moyang manusia mirip dan mengarah pada kera (Jacob, dkk., 1983:107). Dan menurut Darwin nenek moyang yang mirip kera inilah yang mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Teori Charles Darwin didukung oleh Thomas Henry Huxley (1863) yang dituangkan ke dalam bukunya yang berjudul Man’s Place in Nature. Teori dari kedua ilmuan ini disalah tafsirkan pengertiannya oleh banyak orang bahkan beberapa ilmuan yang beranggapan bahwa manusia adalah keturunan langsung dari kera. Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia bukanlah berasal dari kera.

 

2.5.   Pro Dan Kontra Pendapat Tentang Evolusi

1.                  Lamarck dengan Darwin

               Pertentangan ini di mulai ketika di temukannya fosil-fosil jerapah dengan leher pendek. Lamarck menyatakan dahulu kompetisi untuk memperoleh makanan sangat lah tinggi. Sehingga, jerapah yang merupakan pemakan daun harus memperoleh makanan nya di dahan yang tumbuh tinggi. Untuk memperoleh makananya maka jerapah memaksa memanjangkan lehernya untuk memperoleh makanannya, sehingga leher jerapah tersebut menjadi lebih panjang. Lamarck menyatakan panjang leher tersebut kemudian di wariskan kepada keturunannya berikutnya. berbeda denganLamarck, Darwin beranggapan penemuan fosil jerapah leher pendek tersebut bukan karena perubahan fisik jerapah tapi karena adanya seleksi alam. Dahulu ada 2 jenis jerapah yaitu jerapah leher pendek dan jerapah leher panjang. Sama dengan Lamarck karena kompetisi mencari makanan sangat tinggi sehingga jerapah harus mengambil daun di dahan yang tinggi. Karena jerapah leher pendek tidak dapat memperoleh makanannya sehingga jenis jerapah leher pendek banyak yang mati kelaparan. Karena hal ini berlangsung terus menerus menyebabkan jerapah leher pendek punah dan yang hanya tersisa jerapah leher panjang hingga sekarang.

2.                  Lamarck dengan Weismen

                Sebenarnya, Weisman berpendapat bahwa evolusi adalah suatu masalah yang menyangkut pewarisan genetika melalui sel-sel kelaminm atau dengan kata lain gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika. Jadi dapat dikatakan bahwa Weismen tidak sepenuhnya menentang teori evolusi darwin. Mengenai jerapah leher pendek Weismen berpendapat bahwa jerapah leher pendek gennya resesif sedangkan jerapah leher panjang gennya dominan. Berdasarkan hukum mendel perkawinan antara resesif dan mende akan menghasilkan organisme yang cenderung mempunyai sifat dominan. Dan bila ini terjadi terus menerus maka organisme resesif atau jerapah leher pendek semakin berkurang dan mengalami kepunahan.

3.                  Weismen dengan Darwin Lamarck

               Dikenal dengan paham Use and disuse yang secara sederhana di jelaskan sebagai berikut :

a.       Mahkluk yang sederhana merupakan nenek moyang dari mahluk yang lebih kompleks.

b.      Mahluk hidup akan selalu beradaptasi dengan lingkungan dengan menggunakan organ tubuhnya.

c.       Organ tubuh yang sering di gunakan akan berkembang terus sedangkan yang tidak di gunakan akan menyusut lalu menghilang

d.      Perubahan organ tubuh tersebut akan di wariskan ke keturunannya selanjutnya.

Pendapat Lamarck tersebut di tentang oleh Weismann. Wiesmen berpendapat bahwa perubahan yang di sebabkan oleh lingkungan tidak dapat di wariskan ke keturunannya. Untuk membuktikannya Weismann melakukan percobaan dengan mengawinkan 2 ekor tikus yang ekornya telah di potong. Ternyata anak-anak tikus tersebut masih memiliki ekor. percobaan tersebut dilakukan hingga 21 kali dan hasilnya tetap sama.

 

2.6.   Pro Atau Setuju (Mendukung ) Teori Evolusi

1.                  Teori Darwin

Yang menyatakan kepunahan jerapah leher pendek disebabkan seleksi alam karena jerapah memakan daun muda, sedangkan daun muda terletak di ujung pohon. semakin lama pohon semakin tinggi sehingga jerapah leher pendek tidak dapat memakan daun tersebut yang mengakibatkan jerapah tersebut mati bahkan sampai punah.

2.                  Teori William Palley

Yang menyatakan kekompleksan makhluk hidup merupakan bukti ciptaan Sang Maha Pencipta. Yang mana Sang Pencipta menciptakan manusia, hewan dan tumbuhan secara bersamaan sehingga tidak ada keterkaitan antara ketiga ciptaan Tuhan tersebut.

3.                  Teori George Cuvier

Mengemukakan Tuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan serta menciptakan dan menghancurkan bumi ini. Setiap diciptakannya makhluk hidup dapat menyesuaikan dengan alam di sekitarnya bukan berevolusi dari makhluk terdahulu.

 

2.7.   Kontra Atau Tidak Setuju (Menolak) Teori Evolusi

1.                  Teori Aristoteles

Yang menyatakan sistem klasifikasi makhluk hidup tidak memberikan tempat bagi bentuk-bentuk kehidupan baru yang muncul pada masa depan dan spesies memiliki bentuk yang tetap serta tidak mengalami perubahan. Akan tetapi menurut kami setiap spesies pasti akan mengalami perubahan walaupun sedikit.

2.                  Teori Erasmus Darwin

Yang menyatakan evolusi kehidupan dari “setetes kecil di lautan purba” hingga membentuk ikan, amphibi, reptil, dan manusia. Kami tidak setuju karena BELUM

3.                  Jean Baptiste de Monent de Lamarck

Berpendapat bahwa leher jerapah yang panjang merupakan akibat penarikan atau peregangan selama bertahun-tahun untuk mencapai daun-daun pada pucuk pohon sebagai makanannya sehingga leher itu tumbuh memanjang. Namun kami tidak setuju dengan teori tersebut karena selama bertahun-tahun jerapah tetap membutuhkan makanan, jadi sebelum leher jerapah itu panjang, jerapah tersebut akan mati. BELUM

4.                  Teori Charles Lyell

 Berpendapat bahwa fosil-fosil yang ada dilapisan bumi memiliki hubungan yang saling berkaitan. Ia juga menunjukan fosil-fosil itu berubah secara bertahap dari tingkat yang paling muda hingga yang paling tua dan bumi mengalami perubahan-perubahan progresif yang lebih lambat.BELUM.

 

5.                  Teori Darwin

Yang menyatakan spesies yang ada saat ini berasal dari spesies terdahulu. Karena dalam konteks agama, kebenaran teori Darwin memang sangat terkait dengan keyakinan agama bahwa Tuhan adalah pencipta semua makhluk hidup di dunia ini, sementara teori Darwin menyangkal terjadinya fenomena penciptaan tersebut dan menggantikannya dengan suatu konsep evolusi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz6tTsBGRiiNmWAdahyphenhyphen5QtM6PFb6ThqSAhtNxlX3QKLA7vMUTNs8slA_cMZycnFfM3XfV-ZM9qBpMy-ZFvepaDGHjRnvRhsGItIHpJ94fpHbLN5Cwf36h73D4zmv97ErfumDtLyiGzAg/s400/asdada.jpg 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1.   Simpulan

 

            Dalam asal - usul kehidupan terdapat beberapa teori yang mendukung diantaranya :

             

1.      Teori Abiogenesis

2.      Teori Boigenesis

3.      Teori Kosmozoa  

 

Charles Darwin adalah seorang pencetus teori evolusi yang hingga saat ini teorinya masih digunakan. Dalam bukunya ia menuliskan pokok-pokok evolusi yaitu:

 

a.       Makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya.

b.      Evolusi terjadi melalui seleksi alam.

 

   Lamarck mengatakan organisme dapat berevolusi karena ada pengaruh dari lingkungannya, namun weismann menolak teori itu dan berkesimpulan bahwa

 

a.       Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan, tidak diwariskan pada keturunannya.

b.      Evolusi merupakan masalah genetika

 

3.2.            Saran

Melalui makalah ini Penulis mengharapkan, bagi para pembaca untuk bisa mengembangkan maksud dari evolusi itu, dan juga ikut berperan dalam menggali evolusi di muka bumi ini, yang mana kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum jelas dan dapat di buktikan secara langsung. Oleh karena itu teori – teori tentang evolusi janganlah dijadikan sebuah momen untuk berperang pemikiran, karena akan menimbulkan perpecahan.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anonim. 2010. Pro Kontra Teori Evolusi.

http://www.scribd.com/doc/58423350/MAKALAH-EVOLUSI

Mukti, Cahyo, dkk.2014. Biologi. Cipta Pustaka.